Inilah salah satu situs wisata yang terkenal di Kalimantan Tengah, yang memiliki pesona alam nan elok dan sekaligus bukit yang penuh dengan ke sakralannya yaitu Bukit doa karmel Tangkiling, yang di bangun serta diatur pada bln. Oktober 1998. Letak bukit doa ini di jalan bukit karmel Banturung, Palangka Raya Kalimantan Tengah. Penyandang dana dari umat Palangka Raya, Banjarmasin, Sampit, Malang, Surabaya, Jakarta dan lain-lain. Pemberkatan bukit doa ini pada tanggal 31 oktober 2006 oleh Pastur Petrus Pahala, O. Carm serta Pastur Marsel Barus, O. Carm. Pematung jalan salib oleh ayah Eko sejati.
Pematungan itu memerlukan wakatu 5 tahun. Diawali dari Juli 2001 sampai Oktober 2006. Akhirnya sungguh luarbiasa indah. Berikut karya tangan manusia terbagi dalam pasir, semen, besi beralih jadi karya seni serta jadi karya ilahi. Kepala biara karmel yang pertama yaitu Sr. M. Romea, O. Carm (almarhum), di mana makam beliau bisa diliat pada photo berikut ini. Saya mengetahui suster Romea sebagai sosok yang tegar serta berwibawa. Suster karmel di biara karmel ini yang lain yaitu : Sr. Theresia, O. Carm, Sr. M. Yosepha, O. Carm, Sr. M. Agnes, O. Carm, Sr. Stevani, O. Carm dan Sr. M. Anastasia, O, Carm. Suster – suster ini beraliran kontemplatif.
Bukit Karmel Tangkiling ini yaitu satu diantara kebanggaan warga palangka raya, di bangun diatas tanah bukit Batu Tangkiling, Palangka Raya Kalimantan Tengah. Saya berkunjung ke bukit ini pertama kalinya pada th. 1999 sesudah saya datang ke palangkaraya serta menetap di sini. Saat itu biara ini belum jadi serta masihlah terbuka untuk umum lantaran belum diresmikan, saya pernah lihat dalam biara serta lihat sebagian ekor binatang seperti bebek, merpati serta ayam. Ada banyak juga pohon-pohon ditanam di sekitar biara ini seperti pohon jeruk, rambutan, pisang, buah naga dan lain-lain. Saat ini biara ini tertutup untuk umum lantaran telah diresmikan namun umat bisa naik untuk ikuti jalan salib hingga keatas bukit Tangkiling untuk berdoa.
Umat dari luar kota bisa tidur di penginapan dekat biara. Saya sungguh terharu serta bangga pada suster-suster di sana, mereka mengabdikan hidup mereka untuk mendoakan umat, tanpa ada dapat nikmati kehidupan duniawi. Tak tahu telah berapakah juta umat yang mereka doakan serta terkabulnya doa-doa mereka. Kebetulan saya cukup kerap berkunjung ke suster – suster di sana serta akrab dengan mereka. Kadang-kadang saya ajukan pertanyaan sembari bercanda dengan beberapa suster di sana apakah mereka tak jemu serta kesepian hidup di dalam biara tanpa ada dapat keluar dr biara. Mereka menjawab dengan tersenyum sembari menggeleng lantaran mereka ditemani Tuhan Yesus serta bunda Maria jadi mereka melakukan hidup membiara ini dengan suka ria.
Umumnya biara ini dikunjungi paling banyak pada bln. Mei serta Oktober, lantaran bln. itu yaitu bln. Maria. Paling akhir saya bertandang ke sana pada tgl 27 Februari 2011 dengan keluarga. Di sana saya dengan suami saya yang berprofesi dokter lakukan kontrol kesehatan beberapa suster dengan mengecheck kandungan gula serta cholesterol. Rindu sekali saya dengan suster – suster di sana, kami di terima di ruangan tamu serta pernah photo berbarengan dengan mereka. Saya bersukur beberapa suster sehat smua. Saya cuma dapat mendoakan mudah-mudahan mereka di beri kesehatan serta usia yang panjang lantaran kami sayang dengan mereka serta ada banyak umat yang memerlukan doa mereka.
Inilah sepenggal sejarah mengenai Bukit Doa Karmel di Kalimantan Tengah tidak heran tempat ini hening ditambah dengan pemandangan alam yang memukau dan membawa ketenangan bagi pengunjung yang datang ke Bukit Doa ini.